Perang Kesehatan Digital: Data Pasien Jadi Senjata Baru

Perang Kesehatan Digital: Data Pasien Jadi Senjata Baru

0 0
Read Time:57 Second

Era digital membawa transformasi besar dalam layanan kesehatan, namun juga membuka pintu ke bentuk baru konflik: perang kesehatan digital.

Data pasien kini dianggap aset paling berharga. Informasi medis dapat digunakan untuk penelitian, inovasi obat, hingga pengembangan asuransi berbasis AI. Namun, jika jatuh ke tangan yang salah, data ini bisa disalahgunakan untuk diskriminasi dan manipulasi.

Beberapa kasus peretasan rumah sakit di Eropa dan Asia membuktikan betapa rentannya sistem kesehatan digital. Hacker tidak hanya mencuri data, tetapi juga menyandera sistem rumah sakit dengan ransomware, mengancam nyawa pasien.

Perusahaan teknologi raksasa mulai terjun dalam industri kesehatan, mengintegrasikan AI dengan rekam medis elektronik. Hal ini memicu perdebatan: apakah kesehatan publik sebaiknya dikelola oleh negara atau swasta global?

Keunggulan digitalisasi adalah efisiensi: diagnosis lebih cepat, perawatan lebih personal, dan akses kesehatan yang lebih luas. Namun, risiko keamanan siber membuat kepercayaan publik goyah.

Beberapa negara kini membentuk cyber health defense, pasukan khusus yang bertugas melindungi data medis dari serangan digital.

Jika data pasien menjadi senjata baru, maka perang di abad ini tidak hanya terjadi di medan fisik, tetapi juga di server rumah sakit.

Kesehatan seharusnya tentang menyelamatkan nyawa, bukan tentang siapa yang menguasai data manusia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %