Fenomena VTuber (Virtual YouTuber) dan Virtual Influencer telah mendominasi lanskap media sosial di Asia, menawarkan bentuk hiburan dan pemasaran yang sepenuhnya baru. Karakter virtual ini, didukung oleh teknologi AI Generatif, dapat berinteraksi dengan penggemar, mempromosikan produk, bahkan menjadi duta merek mode.
Daya tarik utama mereka adalah kemampuan untuk melampaui keterbatasan fisik dan budaya, menciptakan persona yang ideal dan menarik bagi audiens Gen Z Asia. Mereka juga menawarkan konsistensi dan kontrol merek yang lebih besar dibandingkan influencer manusia.
Virtual Influencer kini digunakan secara strategis untuk mempromosikan tren fashion dan skincare yang relevan dengan pasar Asia, seringkali dengan estetika yang sangat anime atau cyberpunk.
Meskipun sukses, fenomena ini menimbulkan tantangan etika, terutama terkait otentisitas dan transparansi. Namun, dominasi mereka dalam e-commerce dan hiburan menunjukkan bahwa Asia semakin nyaman dengan virtual reality dan metaverse sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
VTuber dan Virtual Influencer mendominasi media sosial Asia, didukung oleh AI Generatif, menawarkan persona ideal yang melampaui batasan fisik. Mereka digunakan untuk mempromosikan tren fashion dan skincare Asia, menunjukkan pergeseran ke virtual reality.

