0
0
Masa depan mobilitas perkotaan di Asia terletak pada integrasi mulus antara mobil pintar (smart cars) dan sistem transportasi massal publik. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan jaringan transportasi multi-modal yang efisien, di mana mobil pribadi (atau ride-sharing) berfungsi sebagai penghubung first-mile dan last-mile ke stasiun kereta atau bus.
Integrasi ini difasilitasi oleh aplikasi Super-App yang menyediakan informasi real-time tentang jadwal transportasi publik, ketersediaan parkir smart parking di stasiun, dan pemesanan ride-sharing. Tujuan utamanya adalah mengurangi kemacetan dan kepemilikan mobil pribadi yang berlebihan.
Teknologi Vehicle-to-Infrastructure (V2I) juga memainkan peran, memungkinkan mobil pintar berkomunikasi dengan lampu lalu lintas dan sistem manajemen lalu lintas, mengoptimalkan aliran kendaraan dan memprioritaskan bus atau kendaraan umum.
Keberhasilan integrasi ini bergantung pada kerja sama erat antara otoritas transportasi publik dan perusahaan teknologi otomotif. Kota-kota Asia harus memastikan platform data yang terbuka dan terstandarisasi untuk memungkinkan interaksi yang mulus antara semua moda transportasi.
Integrasi mobil pintar dengan transportasi massal Asia bertujuan menciptakan mobilitas multi-modal yang efisien, di mana mobil menjadi penghubung first dan last-mile. Keberhasilan bergantung pada platform data terbuka dan standar V2I.
