Era Konektivitas Baru: Bagaimana 5G dan Internet Satelit (Starlink) Mengubah Indonesia

Era Konektivitas Baru: Bagaimana 5G dan Internet Satelit (Starlink) Mengubah Indonesia

0 0
Read Time:1 Minute, 2 Second

Indonesia bersiap menyambut dua gelombang revolusi konektivitas yang akan berjalan secara paralel: peluncuran jaringan 5G dan masuknya layanan internet satelit Low Earth Orbit (LEO) seperti Starlink. Kedua teknologi ini memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi untuk mengatasi tantangan geografis Indonesia.

Teknologi 5G menjanjikan kecepatan super tinggi dan latensi sangat rendah, yang krusial untuk aplikasi di perkotaan padat. Ini akan menjadi fondasi bagi Internet of Things (IoT), smart cities, mobil otonom, dan pengalaman Augmented Reality (AR) yang mulus. Fokus 5G adalah pada kapasitas dan kecepatan di area urban.

Di sisi lain, internet satelit LEO (seperti Starlink) dirancang untuk memecahkan masalah konektivitas di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh kabel serat optik atau menara seluler. Ini adalah solusi ideal untuk wilayah pedesaan, terpencil, dan pulau-pulau terluar yang selama ini mengalami blank spot sinyal.

Masuknya pemain satelit LEO juga menghadirkan tantangan regulasi baru, terutama terkait kedaulatan data dan persaingan yang adil dengan operator telekomunikasi lokal yang telah berinvestasi besar pada infrastruktur darat (fiber optik dan menara BTS).

Kombinasi 5G di perkotaan dan internet satelit di pedesaan akan menjadi kunci untuk mewujudkan pemerataan digital. Jika berhasil diimplementasikan, era konektivitas baru ini akan membuka potensi ekonomi digital yang sangat besar di seluruh pelosok nusantara, dari Sabang sampai Merauke.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %